Partai Golkar Setuju Tidak Pakai Gambar Tokoh Nasional - Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily tidak mempermasalahkan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI yang melarang partai politik (parpol) menggunakan gambar tokoh nasional di luar pengurus sebagai bagian dari alat peraga kampanye.
Ia menilai tokoh nasional merupakan milik bangsa dan tidak dimiliki secara kelompok atau organisasi politik saja.Agen Bola Terpercaya
"Para pendiri bangsa, para pahlawan bangsa, itu adalah milik bangsa, bukan hanya milik partai politik tertentu atau milik kelompok tertentu," ujar Ace, kepada Tribunnews, Selasa (27/2/2018).
Baca: Orang Dekat Ahok Jabat Pengurus Parpol Peserta Pemilu 2019
Menurutnya, tokoh tersebut memang identik dengan partai-partai bernuansa islam, seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), hal tersebut tidak bisa dipungkiri.
"Demikian pula misalnya dengan pendiri NU Kyai Hasyim Asy'ari, memang secara historis atau secara ideologis itu dekat sekali dengan partai-partai yang beraliran islam, seperti PKB," jelas Ace.
Kendati demikian, anggota Komisi II DPR RI itu menganggap NU bukan hanya milik PKB, namun juga seluruh partai politik.Agen Casino Terbaik
"Namun, NU itu kan bukan hanya milik PKB, tetapi juga tersebar di semua partai politik," kata Ace.
"Nah prinsipnya bagi kami Partai Golkar, kekuatan para pendiri bangsa ini ya memang milik bangsa, milik masyarakat, dan tidak bisa di simplifikasi menjadi milik partai tertentu," tegas Ace.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI melarang partai politik memasang gambar tokoh nasional yang bukan merupakan pengurus partai.
KPU melarang parpol untuk tidak menggunakan gambar tokoh-tokoh di luar partai sebagai bagian dari alat peraga dalam berkampanye.
Sejumlah tokoh yang dilarang penggunaan gambarnya yakni, Presiden RI ke-1 Soekarno, Presiden RI ke-2 Soeharto, Presiden ke-3 Baharuddin Jusuf Habibie, Jenderal Besar Soedirman, serta pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari.
#Sumber
0 comments:
Posting Komentar