POHON APEL DAN SAHATNYA
Pohon ini kesepian dan ia bertanya kemana sahabatku, kok dia gak pernah kesini lagi. Waktu terus berlalu dan sahabatnyapun datang dengan wajah yang murung, si pohon menyapa ada apa sahabatku? Aku bosen dengan mainan mainanku dan sekarang aku sudah dewasa, akum mau punya rumah dan menikah tapi aku gak ada uang maukah kamu membantu aku? Sahabatku aku tidak punya uang juga tapi kalau kamu mau abillah rantingku untuk kamu jadikan rumah dan biaya kamu untuk menikah. Baik sahabatku, setelah menganbil ranting lalu ia pegi untuk membuat rumah.
Pohon inipun sedih lagi kenapa sahabatku tidak pernah datang lagi untuk menemuiku lagi apa ia sudah lupa padaku. Waktu terus berlalu tapi sang pohon terus menunggu sahabatnya untuk bersama-sama dan bermain seperti yang dulu. Ketika sahabatnya datang lalu ia dengan tersenyum dan mengatakan ‘mari kesi sahabatku ayo kita bermain’ “tidak aku sudah besar aku tidak mau bermain lagi” sahabatku aku bingung aku sudah punya rumah dan istri tapi aku bosen aku mau pergi berlaya tapi aku tidak punya perahu, bagaimana sahabatku?” kesnilah sahabatku ambillah batangku untuk kamu jadikan perahu dan belayarlah kemana kamu mau. Tidak lama kemidian batang pohon itupun ditebang umtuk dijadikan perahu dan ia pun pergi.
Pohon ini tetap menunggu sahabatnya untuk balik dan menemaninya. Setelah waktu yang sangat lama sahabatnyapun datang, namun pohon sedih karena ia tidak bisa memberikan apa-apa lagi. Sahabatnya menjawab aku tidak butuh apa-apa lagi aku sudah tua, aku Cuma mencari tempat istiraha. Sahabatku akar-akar ku inilah tampat yang nyaman untuk istirahat dan sahabat ini tidur dengan lelapnya.
0 comments:
Posting Komentar