Rabu, 23 November 2016

SEORANG GADIS MENIKAH DENGAN ULAR

SEORANG GADIS MENIKAH DENGAN ULAR


Pada Suatu Hari hiduplah sepasang suami isteri, suaminya bernama Ananda. Sudah sangat lama sekali Ananda dan isterinya menginginkan hadirnya seorang bayi, tetapi mereka tak kunjung dikasih anak oleh yang Maha Kuasa. Dan pada akhirnya setelah lama menunggu, mengandunglah sang isteri dan melahirkan tetapi bukan seorang bayi laki-laki ataupun perempuan yang dilahirkannya melainkan seekor ular.

Rasa takut yang dimiliki oleh para tetangga Ananda yang akhirnya brahmana disuruh untuk membuang anak ular itu. Tetapi Ananda dan isterinya memiliki keinginan untuk merawat ular itu sebagaimana layaknya seorang anak manusia.Pada suatu ketika, si ibu berbicara dan meminta kepada suaminya untuk dicarikannya calon isteri untuk puteranya

Terus saja isterinya mendesak sampai menangis. Lalu suaminya memutuskan untuk mendatangi ke rumah teman lamanya di kampung sebelah. Barang kali, teman lamaku bisa membantu.
Setiba di rumah sahabatnya, brahmana menceritakan maksud kedatangannya apa. Kalau dirinya sedang mencarikan calon isteri untuk puteranya. Tanpa berbicara lagi, lalu anak gadisnya dipanggil untuk keluar kamar dan berkata "Silahkan, kau bawa puteri ku untuk dijadikan isteri anakmu."

Dan akhirnya mereka menikahlah, meskipun keadaan suaminya hanya seekor ular. Wanita itu dapat melayani kebutuhan suaminya sangat baik dan tulus. Di siapkannya sebuah peti kayu sebagai tempat tidur untuk suaminya yang berada sangat dekat dengan tempat tidur isterinya.Saat terbangun pada malam hari, wanita muda itu betapa kagetnya melihat sosok seorang pemuda ganteng yang duduk di pinggir tempat tidurnya

Setelah kejadian itu pemuda itu tinggal bersama isteriny dan setiap malam harinya pemuda itu dapat melepaskan kulit-kulit ularnya. Namun saat menjelang matahari terbit ia akan berubah kembali menjadi ular.

Ananda langsung masuk ke kamar menantunya dan kemudian diambilnya kulit ular lalu membuangnya ke dalam api. Terbakarlah kulit ular itu dan menjadi abu."akhirnya aku bisa terbebas dari kutukan itu dan bisa merasakan hidup sebagai seorang manusia selayaknya. Terima kasih, ayah," pemuda itu berkata kepada ayah nya.

Akhirnya pemuda itu hidup bahagia dan damai bersama isteri serta kedua orang tuanya.

0 comments:

Posting Komentar