Benih Perpecahan Harus Kita Hindari !!!!! - PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta masyarakat mewaspadai benih perpecahan antarumat beragama. Benih-benih itu sudah mulai muncul bila melihat fenomena saat ini yang mengadu domba masyarakat.
“Jangan sampai ada pertikaian dan konflik antaragama yang dapat merusak serta menghancurkan bangsa dan negara. Jangan sampai itu terjadi,” kata Gatot ketika menggelar Simakrama Kebangsaan Parisadha Hindu Dharma di Taman Bhagawan, Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (4/8) malam.
Dalam temu rasa bertema Wawasan kebangsaan yang dihadiri ribuan tokoh agama dan masyarakat itu, Gatot menyatakan masyarakat dapat ikut meredam potensi konflik dan tidak membiarkan benih-benih perpecahan muncul. Agen Poker Terbesar di Indonesia
Ia juga mengingatkan masyarakat agar memperkuat persatuan dan kesatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika guna mempertahankan kedaulatan dan keutuhan Indonesia.
Hal itu senada dengan pesan yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan. Indonesia adalah negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17 ribu pulau, 1.340 suku, 1.150 bahasa daerah, serta agama-agama yang berbeda.
“Itulah yang harus tetap dijaga dan dibina. Kuncinya adalah Pancasila sebagai dasar negara sekaligus ideologi bangsa. Pancasila dirumuskan dengan nilai-nilai ketuhanan yang sudah disepakati para pemuka agama pada awal ke-merdekaan,” ucapnya.
Presiden I Soekarno, kata Gatot, pernah mengingatkan NKRI yang berideologi Pancasila merupakan milik bangsa Indonesia, bukan milik satu golongan, agama, atau suku.
Begitu juga Presiden Jokowi, kata dia, meminta Pancasila diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Gatot, semangat nasionalisme tanpa melihat latar belakang dan sifat kedaerahan seperti yang dilakukan para pejuang, tokoh agama, dan pemuda hingga lahir Sumpah Pemuda pada 1928 harus tetap dijaga. Agen Bola Terpecaya
Dalam waktu 17 tahun setelah ikrar itu lahir, ucap dia, kemerdekaan Indonesia dapat direbut yang ditandai dengan proklamasi kemerdekaan yang disampaikan Proklamator Bung Karno dan Bung Hatta.
“Bangsa ini bergotong royong, dipelopori para pahlawan, ulama, dan rakyat sehingga dapat merebut kemerdekaan dengan senjata apa adanya,” tegas Gatot.(OL/P-5)
0 comments:
Posting Komentar