"Pembentukan joint study akan mengkaji manfaat PTA kedua negara. Kajian ini diharapkan selesai sebelum akhir tahun 2017," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu 26 Agustus 2017.
BACA JUGA Sri Lanka Berharap Kerja Sama dengan Indonesia DiintensifkanIndonesia dan Sri Lanka Teken 3 MoUIndonesia-Sri Lanka Sepakati Tiga MoU
Brandconnect Agen Casino Terbaik
Duh! Polusi Udara Menyebabkan Rambut Lepek dan Rontok
"Indonesia menilai pembentukan PTA saat ini merupakan gagasan yang tepat," ujar Iman.
Menurut dia, penjajakan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan kerja sama perdagangan Indonesia dengan negara-negara non-tradisional, khususnya di kawasan Asia Selatan.
Dalam pertemuan tersebut, delegasi Indonesia mengajukan sebuah usulan Terms of Reference (ToR) Working Group on Trade and Investment (WGTI).
Iman menambahkan, pembentukan WGTI diharapkan dapat menjadi wadah kedua negara untuk memaksimalkan potensi dan membahas hambatan yang muncul di bidang perdagangan dan investasi kedua negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Satatistik (BPS), nilai total perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2016 mencapai USD306,5 juta. Neraca perdagangan Indonesia-Sri Lanka pada tahun 2016 surplus USD217,9 juta.
Ekspor Indonesia ke Sri Lanka pada periode Januari-Mei 2017 tercatat sebesar USD119,6 juta atau naik 15,58 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD103,5 juta. Sementara itu, impor Indonesia dari Sri Lanka sebesar USD20,3 juta atau turun 2,14 persen dibandingkan periode yang sama sebesar USD20,7 juta.
# Sumber
0 comments:
Posting Komentar