Rabu, 25 Juli 2018

Partai PAN Dinilai Main Dua Kaki


Partai PAN Dinilai Main Dua Kaki - Kurang dari dua pekan menjelang pendaftaran calon presiden dan wakil presiden, dinamika menuju Pilpres 2019 masih cair. Salah satunya sikap Partai Amanat Nasional (PAN) yang sejauh ini masih belum menentukan arah sikap

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai PAN masih memainkan politik dua kaki. Hal ini terlihat dari sikap abu-abu PAN ketika Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang ikut berkumpul dengan Prabowo Subianto serta Persaudaraan Alumni (PA) 212. Namun, berbeda dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.Agen Bola Terpercaya

"PAN memang dalam dilema. Satu kaki di Prabowo dan satu kaki di Jokowi. Bermain dua kaki dalam politik. PAN bisa saja sedang menerapkannya," kata Ujang kepada VIVA, Selasa, 24 Juli 2018.

Partai PAN Dinilai Main Dua Kaki

Ujang melihat sikap dilema PAN karena statusnya saat ini sebagai partai pendukung pemerintah. Kader PAN ada yang menempati posisi menteri dalam Kabinet Kerja. Faktor ini uyang dinilainya menjadi alasan Zulkifli menemui Joko Widodo di Istana Bogor.Agen Casino Terbaik

"Namun, di saat yang bersamaan PAN juga memposisikan diri sebagai pengkritik pemerintah. Bisa aja strategi main dua kaki strategi yang aman," tutur Ujang.

Sebelumnya, Jokowi melakukan pertemuan dengan enam ketua umum partai pendukung di Istana Bogor, Senin malam, 23 Juli 2018. Keesokan paginya, giliran Zulkifli Hasan menemui Jokowi. Usai pertemuan, Zulkifli menyebut bahwa PAN akan menyampaikan dukungan di menit injury time.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PAN Saleh Daulay mengatakan anggapan politik dua kaki harus dilihat secara cermat. Ia menekankan, tujuan Zulkifli Hasan menemui Jokowi di Istana sebenarnya jangan dipersoalkan.Agen Poker Indonesia Terbesar


"Andaikata sudah ada ikatan koalisi sekalipun. Komunikasi lintas partai harus tetap dibangun. Komunikasi harus tetap cair. Begitulah caranya kita mencari solusi," ujar Saleh saat dikonfirmasi, Selasa, 24 Juli 2018

Saleh menegaskan, bila Zulkifli bertemu Jokowi, jangan langsung dipersepsikan negatif. Status Zulkifli sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Jokowi selaku Presiden RI adalah komunikasi yang wajar.

"Kalau Pak Zul ketemu Jokowi bukan berarti agenda Pilpres PAN ditinggalkan. Bersaing bukan berarti tidak saling menyapa," sebut Saleh.

0 comments:

Posting Komentar