DUA GADIS YANG CEMBURU
Mereka bahkan melarang anak satu-satunya ini bergaul dengan gadis-gadis lainnya. Untunglah Devi gadis yang penurut. Meskipun ia sangat ingin pergi bermain bersama gadis-gadis lain sebayanya, namun ia tetap dengan rajin dan senang hati membantu pekerjaan orang tuanya.
Suatu hari saat ia sedang mengambil air di mata air, ia berjumpa dengan 7 orang gadis sebayanya yang hendak pergi menonton pertunjukan di desa sebelah.Kita akan bersenang-senang dan berkumpul dengan anak muda lainnya di desa sebelah,” kata salah seorang dari mereka.
Mereka sering berkumpul hanya untuk menceritakan kebencian mereka kepada Devi, Peristiwa kemarin semakin menambah ketidaksukaan mereka. Mereka mencari ide untuk memberi pelajaran kepada Devi Akhirnya mereka sepakat untuk datang ke rumah Devi setiap hari dan membantunya bekerja, dengan demikian Devi akan menganggap mereka sahabatnya
Akhir tahun pun tiba. Seperti biasa di akhir tahun, selalu diadakan pesta besar untuk menyambut tahun baru. Kedua orang tua Devi pun turut diundang untuk datang ke pesta yang diadakan di desa yang jauhnya dua hari berjalan kaki. Devi ingin sekali ikut, tapi orang tuanya memberinya banyak sekali pekerjaan supaya ia tidak bisa datang.
Sekitar setengah perjalanan menuju desa tempat diselenggarakannya pesta, ada sebuah sungai kecil yang harus disebrangi dengan menggunakan rakit. Dan di sungai itu tinggallah dewa sungai yang sangat berkuasa dan kejam. Siapapun yang menyebrangi sungai itu dua kali atau bolak-balik, maka saat penyebrangan keduanya ia harus melemparkan sesajen berupa makanan untuk sang dewa sungai.
Mereka menyebrangi sungai tanpa kesulitan. Seekor burung kecil yang terpesona dengan kecantikan Devi, berkicau riang di atas sebuah ranting, membuat kedua gadis itu bertambah berang. Mereka meneruskan perjalanan, dan setelah perjalanan yang melelahkan, tibalah mereka di tempat pesta berlangsung.
Meskipun kedua gadis itu memakai baju dan perhiasan terbaiknya, namun Devi yang menjadi pusat perhatian di pesta itu. Semua pemuda berebut untuk mengajaknya berdansa. Dan tentu saja hal ini membuat kedua gadis ini semakin murka.
Tanpa sepengetahuan Devi, kedua gadis itu masing-masing menyembunyikan sedikit makanan di kantung mereka. Sementara Devi yang tidak tahu menahu, meninggalkan pesta itu tanpa membawa sepotong makanan pun.
Ayah Devi pura-pura menyambut mereka dengan ramah dan mepersilahkan mereka untuk duduk di kasur yang telah disediakan. Begitu mereka duduk di atasnya, mereka pun jatuh ke dalam lubang.
Sebenarnya dendam tidaklah baik. Balas dendam hanya akan melahirkan dendam yang lain. Lebih asyik memaafkan, dengan begitu orang yang pernah berbuat salah akan menjadi segan dan hati kita pun tenang.
0 comments:
Posting Komentar