Hasil Rapat Pleno Golkar Tidak Sesuai !!!!! - Hasil rapat Pleno Partai Golkar pada 21 November lalu tak sesuai dengan harapan publik. Pasalnya, Golkar tidak secara tegas menurunkan Setya Novanto dari posisi Ketua DPR RI.
"Semua harapan ada pada Partai Golkar dan perbaikan, semakin lama dibiarkan maka spekulasi akan berkembang. Orang banyak tanya kenapa mempertahankan Novanto? Apakah ada indikasi kalau uang yang Setya Novanto ambil (dalam kasus KTP elektronik) mengalir ke partai? Ini yang kita khawatirkan," ujar Koordinator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam diskusi bertajuk Beringin Diterpa Angin, di Jakarta, Sabtu 25 November 2017.Agen Bola Terpercaya
Menurut Doli partai sebesar Golkar seharusnya dapat bergerak cepat dalam mengatasi masalah yang menerpa. Apalagi hal ini terkait dengan kasus korupsi yang dipandang sebagai kejahatan luar biasa.
Pakar komunikasi politik dari UIN Jakarta Gun Gun Heryanto dalam kesempatan yang sama, meminta Golkar tidak ragu untuk melakukan pergantian ketua umum. Ia menilai, mengganti Novanto tidak akan menimbulkan kerugian pada Golkar.
"Golkar masih surplus kader, tidak akan rugi. Ini bukan soal person, tapi bagaimana ada citra institusi," papar Gun Gun.
Dirinya juga menyatakan dengan dipisahkannya Novanto dari posisi ketua di partai akan berpengaruh juga di DPR. "Biarkan Pak Setnov itu fokus di proses hukum. Di DPR harus jelas, jadi itu tentukan komitmen partai terhadap publik," terangnya.Agen Casino Terbaik
Penyelesaian persoalan yang menimpa Golkar tidak bisa dengan 'penyelesaian seolah-olah'. Namun harus ada penyelesaian strategis untuk membangkitkan kepercayaan publik.
Dorongan agar Partai Golkar berbenah juga disuarakan peneliti LIPI Siti Zuhro. Tidak ada partai politik yang kebal terhadap kemerosotan jika terkena kasus hukum.
"Dari pengalaman yang sudah terjadi, partai akan mengalami kemerosotan luar biasa dalam pemilu ketika saat itu sedang menghadapi persoalan hukum," kata dia.
Berikut poin-poin hasil rapat pleno Golkar;
1. Menyetujui Idrus Marham menjadi Plt Ketum sampai praperadilan;
2. Kalau Setya Novanto menang praperadilan, maka plt berakhir;
3. Kalau Setya Novanto kalah, meminta Setya Novanto, mengundurkan diri sebagai Ketum. Kalau Setya Novanto tidak mengundurkan diri, pleno memutuskan munaslub;
4. Keputusan strategis harus melibatkan Ketua Harian, Sekjen, Bendahara, dan ketua korbid ;
5. Keputusan soal posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR menunggu praperadilan.
(Des)
#Sumber
0 comments:
Posting Komentar