Tak Ada Perkembangan Terkait Pelaku Penyerangan Novel Baswedan - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak menilai, rilis sketsa terduga pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan yang disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya kemarin, sama sekali tidak menunjukkan perkembangan baru.
Bahkan menurutnya, hal ini menunjukkan fakta bahwa banyak kejanggalan dari proses penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian dan sekaligus membuktikan pentingnya dibentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).
Anggota Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi ini mengatakan, apa yang diungkapkan Kapolda Metro Jaya memperkuat fakta lambatnya kasus ini ditangani.
Baca: Siapa SN dalam Kasus Penyerangan Novel Baswedan, Apakah Setya Novanto? Ini Jawabannya Agen Bola Terpercaya
Pasalnya, sketsa itu baru dihasilkan polisi 226 hari pasca musibah yang menimpa Novel.
Menurutnya, sketsa yang dihasilkan berbeda dengan sketsa yang dirilis oleh Kapolri ketika beliau dipanggil Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
"Lalu apakah yang dimaksud dengan perkembangan baru adalah perbedaan itu? Dan kenapa bisa berbeda itu justru menjadi pertanyaan besar," katanya.Agen Casino Terbaik
Dahnil juga mempertanyakan salah satu sketsa, mengidentifikasikan salah satu terduga yang sempat dipanggil dan diperiksa oleh polisi. Namun karena menurut polisi memiliki alibi yang kuat, maka yang bersangkutan dilepas oleh polisi.
"Perkembangan positif akan signifikan membuka fakta, apabila dibentuk TGPF, dari kejanggalan-kejanggalan cara kerja polisi tersebut kami khawatir kasus ini justru akan semakin kabur," katanya.
Sketsa itu dirilis Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11/2017).Agen Poker Indonesia Terbesar
Jumpa pers tersebut dilakukan seusai pertemuan tertutup antara Kapolda dan pimpinan KPK.
Dalam pertemuan tersebut, Idham menyampaikan perkembangan penyelidikan yang dilakukan tim Kepolisian.
Idham menjelaskan, sketsa tersebut hasil kerja dari tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri.
Mereka menganalisa berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi penyiraman Novel.
Idham mengatakan, pihaknya baru mendapatkan gambaran wajah pelaku saat ini lantaran kerja sama dengan AFP butuh waktu untuk proses administrasi.
Selain itu, sketsa tersebut juga hasil keterangan para saksi. Penyidik sudah memeriksa hingga 66 saksi.
"Kedua orang ini yang diduga terlibat dalam penyiraman korban Novel Baswedan," ucap Kapolda.
Idham menambahkan, pihaknya membuka hotline bagi masyarakat yang ingin menyampaikan informasi terkait wajah tersebut. Masyarakat bisa menghubungi nomor telepon 081398844474.
0 comments:
Posting Komentar