Mengajari Anak Puasa Sejak Dini - Tak terasa Ramadan telah berjalan lebih dari sepuluh hari. Tak terasa pula saya berhasil mengajak anak pertama saya, Kakak (6 tahun) untuk menjalankan puasa sehat. Terkejut buat saya dan suami, melihat Kakak yang berhasil berpuasa tanpa drama.
Soalnya kami dulu (saya dan suami) sulit sekali diajak puasa ketika masih TK. Segala macam drama kami lakukan, mulai dari tidur kembali saat dibangunkan untuk sahur, lupa makan sesuatu saat berpuasa (padahal itu kami sengaja), atau pura-pura tidak kuat dan akhirnya berhenti berpuasa.
Namun, Kakak dengan mudahnya menjalankan puasa penuh semangat. Selama 15 hari hanya 3 hari yang bolong--2 hari sakit panas, 1 hari perjalanan jauh, dan semoga bertahan hingga Ramadan berakhir. Lalu,bagaimana caranya si Kakak bisa tetap sehat saat puasa?
1. Perhatikan Umur
Bagi saya ini sangatlah penting, memperhatikan umur berarti memperhatikan kesiapan anak dalam berpuasa. Saya tidak pernah memaksa anak, namun selalu saya tekankan kepada mereka arti puasa dalam agama Islam, alasan kita harus menjalankan puasa, melalui dialog yang menyenangkan dan dengan bahasa yang mereka pahami. Jika umurnya sudah pas, mengajarkan puasa sehat kepada anak lebih mudah. Karena Kakak masih 6 tahun saya mengijinkannya berpuasa setengah hari, jadi saat Dhuhur boleh berbuka dan lanjut puasa lagi hingga maghrib.
Saya masih ingat saat kecil, guru saya bilang jika tidak puasa akan masuk neraka. Saya yang masih belum paham apa itu neraka, cuek saja dan hanya berpuasa ketika berada di sekolah. Hahaha. Sejak mengenal bangku sekolah play grup, Kakak ikut bangun ketika saya sahur. Meskipun tidak ikut sahur dan belum mengerti arti puasa, saya tetap memberikan pemahaman. Alhamdulillah sekarang sudah paham.Agen Casino Terbaik
Baca juga: Usaha Dadakan Saat Ramadhan
2. Membangunkan Sahur Lebih Awal
Sejak hari pertama Ramadhan saya mencoba membangunkan Kakak 15 menit sebelum tiba waktu sahur. Cara membangunkannya pun harus penuh cinta, dengan cara menciumi pipinya dan membisikkan kata "Kak, yuk sahur" agar dia terbangun dengan hati gembira. Ingat, suasana hati ketika bangun tidur sangat menentukan nafsu makan sahur, hehehe. Lho, beneran. Coba kalau dibangunkan dengan kasar, dibentak-bentak, pasti anak jadi malas sahur karena moodnya buruk. Nah, setelah bangun saya ajak Kakak ke kamar mandi untuk bersih diri, setelah itu memberinya segelas kecil air putih hangat. Saya juga mengakhirkan waktu makan sahur hingga menjelang subuh, biasanya 10 menit sebelum adzan subuh Kakak minum segelas air putih agar puasa sehat bertahan lebih lama dan menjalankan puasa sehat tanpa hambatan.
Baca juga: Ngeblog Bikin Hidup Lebih Hidup, Bagaimana Caranya?
3. Perhatikan Menu Sahur dan Berbuka
Usahakan menu sahur mengandung nutrisi lengkap agar anak bisa menjalani puasa sehat. Selain bisa menjaga daya tahan tubuh, menu lengkap dapat mempertahankan rasa kenyang sehingga anak tidak mudah lapar atau lemas. Jangan lupa juga dua gelas air putih saat sahur. Namun jangan paksa anak memakan makanan yang tidak ia sukai, agar anak tetap semangat menjalani puasa. Alhamdulillah Kakak doyan segala makanan, nggak pilih-pilih asal nggak pedas.
Menu berbuka pun harus menarik dan membangkitkan selera. Berbuka dengan yang manis untuk puasa sehat, misalnya jus buah, manisan buah, kolak, ataupun kurma. Barulah kemudian makan besar seperti nasi plus lauk dan sayur. Sebelum tidur biasanya saya memberikan Kakak dua gelas air putih secara bertahap. Air putih sangat penting agar tubuh tidak dehidrasi, meskipun sulit saya berusaha agar Kakak tetap mengonsumsi air putih selama berpuasa. Oiya, biasanya saya sediakan cemilan juga setelah sholat tarawih seperti buah, cookies, atau roti kukus kesukaannya.
4. Tetap Beraktivitas Selama Berpuasa
Jangan ajarkan anak bermalas-malasan karena akan ingat perut lapar, hihihi. Bersyukur kalau pas puasa gini Kakak sekolah, sehingga tidak lama setelah pulang sekolah adzan dhuhur, buka puasa deh. Kalau nggak sekolah sih biasanya saya ajak mengerjakan sesuatu seperti memasak, membersihkan rumah, ataupun menata rak pakaian. Usahakan untuk lupa waktu deh pokoknya, biar nggak nanya terus "udah waktunya buka belum?" hihihi, namanya juga anak-anak. Stay cool, calm, and confidence ya, Mom. Namun jangan mengajak anak melakukan aktivitas yang berat ya, bisa-bisa buka puasa lebih awal nanti. So, bisa tetap puasa sehat sambil beraktivitas. Agen Bola Terpecaya
5. Perhatikan Jam Tidurnya
Sangat penting untuk memperhatikan jam tidur anak saat puasa. Usahakan untuk tidur lebih awal agar lebih mudah dibangunkan saat sahur. Bangun dini hari dan harus makan sahur, rasanya gimana gitu. Orang tua aja kadang malas ya, apalagi anak-anak? Oleh karenanya tetap jaga kondisi agar anak tidak kurang tidur dan tidak terlalu mengantuk saat dibangunkan. Lebih bagus lagi jika anak bisa tidur siang meskipun sebentar, agar bisa diajak tarawih. Bukankah mengajarkan ibadah lain saat Ramadhan juga penting, jadi tidak sekedar puasa. # Sumber
0 comments:
Posting Komentar