Indro Warkop Tidak Hadir Dalam Kasus Rebutan Harta - Indro Warkop disomasi terbuka oleh keponakannya sendiri bernama Adila Destri Yulinor pada pekan lalu. Perebutan harta warisan kakek Adila yang merupakan orangtua angkat Indro menjadi penyebabnya.
Kuasa hukum Adila, Acong Latif, mengatakan siang tadi Indro harusnya memenuhi undangannya untuk hadir di kantornya di Bandung. Tapi, Indro tidak datang tanpa alasan.
(Baca Juga: Rebutan Harta Warisan, Keponakan Indro Warkop Pastikan Tidak Minta Semua)
"Harusnya saudara Indro atau pengacaranya hadir, namun tidak datang. Agenda hari ini kita ingin mengklarifikasi terkait apa yang disampaikan klien kami yang merupakan keponakan saudara Indro," kata Acong, Jumat (14/9/2017).Agen Bola Terpercaya
Menurutnya, undangan kepada Indro sudah disampaikan. Padahal, pihaknya meminta bertemu untuk mencari solusi terbaik atas permasalahan yang ada.
(Baca juga: Tuntut Harta Warisan, Keponakan Ngaku Diusir Keluarga Indro Warkop)
Pihaknya pun memberi kesempatan sekali lagi kepada Indro untuk memenuhi undangannya pekan depan. Jika Indro kembali tidak hadir, langkah hukum berikutnya akan diambil.
"Kami kuasa hukum dan klien akan melakukan gugatan secara hukum," tegasnya.
Kasus itu sendiri cukup pelik. Indro dan orangtua Adila yang bernama Bambang merupakan sama-sama anak angkat. Setelah orangtua angkat mereka meninggal, harta warisan jatuh ke tangan Indro dan Bambang. Hal itu sesuai fatwa waris dengan nomor ketetapan 421/C/1977 tertanggal 15 September 1988 yang ditetapkan oleh Kantor Pengadilan Agama Istimewa Jakarta.
(Baca Juga: Berhenti Berkarya Seperti Manusia yang Mulai Tidak Bernapas)
Adapun yang menjadi rebutan adalah rumah di kawasan Menteng yang dulu ditempati orangtua angkat Indro dan Bambang. Mereka bertiga pun sempat tinggal bareng di sana sejak kecil.
Singkat cerita, Bambang dan keluarganya disebut diusir Indro dengan cara halus pada tahun 2000. Rumah di kawasan Menteng yang dulu ditempati justru dikontrakkan kepada orang lain oleh Indro. Sementara Bambang ditempatkan di rumah kontrakan selama setahun dengan biaya dari Indro.
Setelah lewat dari setahun, Bambang dan keluarganya terlunta-lunta, biaya kontrakan pun tak lagi dibayar Indro. Bahkan setelah Bambang meninggal pada tahun 2001, kehidupan Adila dan ibunya semakin memprihatinkan. Untuk biaya sekolah pun sampai harus meminta pada saudara-saudaranya.
(Baca juga: Rebutan Harta Warisan, Indro Warkop Disomasi Keponakan)
Kini, Adila dan keluarganya menuntut hak atas rumah tersebut. Sementara selain rumah, pihaknya juga menuntut peninggalan lain yang kini sedang diinventarisir. Sebab, harusnya harta warisan itu dibagi dua. Tapi, harta warisan disebut dikuasai Indro.Agen Poker Indonesia Terbesar
Adila sendiri berharap Indro mau menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan. Ia sendiri cukup lelah berjuang bertahun-tahun untuk mendapatkan haknya karena tidak pernah ditanggapi oleh Indro.
"Dila berharap om Indro datang menyelesaikan dengan kekeluargaan, Dila enggak mau kayak gini, Om Indro selalu menghindar dari Dila," cetus Adila.
(fid)
0 comments:
Posting Komentar